Negati Dikalikan Negatif Hasilnya Menjadi Positif

Posted

Pada suatu hari ketika saya lagi menjelaskan perkalian dalam pendidikan dimana tempat saya mengajar ketika hari itu ada salah seorang muridku dimana dia anak perempuan yang tercantik di kelasnya menanyakan kepada saya "Pak kenapa negatif dikalikan negatif sama dengan positif" menurut pikiran saya ini pertanyaan yang sangat mudah tapi sulit untuk membuktikannya.

Pada waktu itu saya spontan menjawab seperti yang ada di pikiranku di mana jawabannya mungkin sama dengan pikiran pembaca sekalian. Yakni jawabannya adalah itu adalah hasil kesepakatan dalam matematika. Tetapi anak tersebut tidak puas dengan jawaban yang saya berikan kepadanya. Dia malahan menanyakan untuk pembuktiannya kalo hal tersebut dikatakan hasil dari kesepakatan.

Bingung jadi bingung maka aku jawab karena kesepakatan makanya buktinya seperti kalian lihat. Mungkin pembaca mengerti apa yang saya maksudkan dalam perkalian ini ya. Tetapi meskipun pelajaran matematika usai di kelas tersebut saya selaku guru dari siswa tersebut masi kepikiran karena gak bisa menjawab pertanyaan yang mudah tapi sulit untuk di jawab. Dan ketika saya pulang dari sekolah saya terus kepikiran meskipun siswaku gak akan mungkin menanyakan lagi.

Setelah itu saya sampailah di rumah berhubung saya mempunyai komputer dan terkoneksi lewat internet saya mencari hal tersebut di mesin google dan hasilnya tidak memuaskan. Malahan saya masuk dari blog ke blog untuk menanyakan hal tersebut jawabannya masi sama hasil kesepakatan matematika.

Pada waktu sore hari saya mempunyai waktu luang dan saya bermain ketempat rumah temen yang mengajar matematika sekaligus dia mempunyai ilmu di luar jangkauan (kebatinan) saya menanyakan hal tersebut kepadanya, dan temen saya nanya kamu jawabnya apaan pada waktu di tanya oleh murid kamu.
Saya bilang dengan rasa jujur dan malu sich, Sudah jadi kesepakatan matematika. Malah temanku ketawa melihat hal tersebut, terus dia menjelaskan tentang perkalian antara negatif  dikalikan negatif hasilnya positif yang saya nanyakan.
- (x) - = + , dia bilang kalo di inspirasikan manusia asalnya dari mana.
ct: Pembuktian perkalian menurut aksioma.
- 1 x -1 = 1 (di misalkan perkalian tersebut sama dengan  setan dari tidak ada  menjadi ada), siapakah dalam kata tidak ada tersebut yakni adalah setan ketemu setan maka jadilah manusia jahat yang seperti angka 1.
+1 x -1 = -1 (seperti yang di uraikan di atas jika negatif adalah setan maka setan ketemu manusia dianggalah sebagai setan)
+1 x +1 = +1 (maka manusia ketemu manusia adalah manusia).
 PEMBUKTIAN SECARA INTERNATIONAL

AMBIL 5 ANGKA DARI 1-5 DAN -1SAMPAI -5 DIKALIKAN DENGAN, KITA AMBIL GAMPANGNYA DENGAN 2:     BUKTI:

5 X2= 10
4 X2= 8
3 X2= 6
2 X2= 4
1 X2= 2

-1 X2= - 2
-2 X2= - 4
-3 X2= - 6
-4 X2= - 8
-5  X2= - 10

dari bukti diatas bahwa bisa dilihat semakin keatas nilainya semakin besar antara -5 dan 1, maka dari sini bisa di ambil kesepakatan internationalnya bahwa perkalian negatif dikalikan negatif menjadi positif.

Mungkin ini yang saya dapat berikan kepada pembaca selaku dalam menjawab pertanyaan tadi. Kalo ada yang lain untuk membuktikannya maka silakan kasi komentar di halaman ini... minta bantuannya.........



MOHON KOMENTARNYA....

Read more!

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MODEL BEHAVIORISTIK DAN MODEL KONSTRUKTIF

Posted


a. Pembelajaran Behavioristik

Thornike, salah seorang penganut paham behavioristik, menyatakan bahwa belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang sisebut stimulus (S) dengan respon yang diberikan atas stimulus tersebut. Pernyataan Thorndike ini didasarkan pada hasil eksperimennya di laboratorium yang menggunakan beberapa jenis hewan seperti kucing, anjing, monyet, dan ayam. Menurutnya, dari berbagai situasi yang diberikan seekor hewan akan memberikan sejumlah respon, dan tindakan yang dapat terbentuk bergantung pada kekuatan keneksi atau ikatan-ikatan antara situasi dan respon tertentu. Kemudian ia menyimpulkan bahwa semua tingkah laku manusia baik pikiran maupun tindakan dapat dianalisis dalam bagian-bagian dari dua struktur yang sederhana, yaitu stimulus dan respon. Dengan demikian, menurut pandangan ini dasar terjadinya belajar adalah pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Oleh karena itu, menurut Hudojo (1990:14) teori Thondike ini disebut teori asosiasi.
Selanjutnya, Thorndike (dalam Orton, 1991:39-40; Resnick, 1981:13) mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hokum-hukum berikut: (1) Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan respon serting terjadi, maka asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari hokum ini adalah semakin sering suatu pengetahuan – yang telah terbentuk akibat tejadinya asosiasi antara stimulus dan respon – dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat; (2) Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang terbentuk antara stimulus dan respon diikuti oleh suatu kepuasan maka asosiasi akan semakin meningkat. Hal ini berarti (idealnya), jika suatu respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia mengetahuinya, maka kepuasan akan tercapai dan asosiasi akan diperkuat.
Penganut paham psikologi behavior yang lain yaitu Skinner, berpendapat hamper senada dengan hokum akibat dari Thorndike. Ia mengemukakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan (reinforcement). Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus – respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif dan penguatan negative. Penguatan positif sebagai stimulus, apabila representasinya mengiringi suatu tingkah laku yang cenderung dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negative adalah stimulus yang dihilangkan/dihapuskan karena cenderung menguatkan tingkah laku (Bell, 1981:151).

Read more!

CONFERT PDF MENJADI MS WORD

Posted

berhubung udah malem dan mata udah ngantuk langsung aja ya
anda butuh confert pdf menjadi mcrosoft word silakan dl disini

Read more!

SISWA PINTAR GAGAL DALAM UNAS

Posted

FENOMENA mengejutkan muncul dari hasil ujian nasional (unas) tahun ini. Prasetyo, siswa SMAN 68, Salemba, Jakarta Pusat, harus meratapi nasibnya. Meski nilai matematika menembus 9,75, dia dinyatakan
gagal unas. Itu terjadi karena nilai salah satu mata pelajaran di bawah standar minimal kelulusan. Kini siswa jurusan IPA yang di sekolahnya dikenal cerdas itu harus menjalani unas ulang.

Nasib serupa juga dialami rekan satu sekolahnya, Rohmi Sofiyati. Siswi yang kini sudah diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta itu juga tak lulus unas. Padahal, dia termasuk siswa pintar dan berprestasi. Keruan saja, nasib yang menimpa Prasetyo dan Rohmi itu membuat guru-guru di sekolahnya terperanjat kaget (Kompas.com, 26/04).

Bisa jadi, masih seabrek peserta unas yang nasibnya bertolak belakang dengan kondisi keseharian di sekolah. Mereka sejatinya punya kepintaran akademik, namun hasil unas yang didapat justru tak menggembirakan alias jeblok. Dalam hati, mereka pasti berontak. Tapi, apa daya. Hasil unas memang begitu adanya. Tak urung, mereka hanya bisa pasrah menjadi korban keganasan unas.

Di sisilain, hasil unas kerap pula menorehkan fenomena aneh yang tak kalah mengejutkan. Yakni, siswa yang kesehariannya tergolong ndablek dan tidak pernah punya prestasi akademik, di luar dugaan, malah lulus unas dengan nilai sangat cemerlang. Bahkan, nilai unas yang mereka peroleh justru mengungguli nilai rekan-rekannya yang selama ini berprestasi di sekolahnya.

Sementara itu, hasi unas juga mencuatkan bias mencengangkan terkait angka ketidaklulusan. Di antara 16.467 sekolah yang mengikuti unas, 267 sekolah memiliki persentase kelulusan nol persen. Ironisnya, sekolah yang seluruh siswanya tidak lulus unas sehingga harus mengikuti ujian ulang bukan hanya dialami swasta, tapi juga terjadi di 51 SMA negeri (Jawa Pos, 28/04)


Beragam Kemungkinan


Pertanyaannya, mengapa hasil ujian berskala nasional begitu mudah memunculkan bias berupa kejutan-kejutan yang bertolak belakang dengan kondisi akademik siswa sehari-hari?

Yang jelas, jawabnya tidak cukup sekadar dikaitkan dengan faktor keberuntungan. Pertanyaan itu baru terjawab kalau sudah dilakukan kajian mendalam lewat sebuah penelitian. Meski begitu, sebagai pemikiran awal, membiasnya hasil unas bisa dianalisis dari beragam kemungkinan.

Pertama, bias hasil unas sangat mungkin terkait variabel alat uji yang berupa soal-soal ujian. Dalam penilaian pendidikan, sebuah alat uji disyaratkan punya reliabilitas dan validitas. Dengan demikian, hasil ujian akan menggambarkan kompetensi belajar siswa secara akurat apabila soal-soal yang diujikan memang punya keterandalan dan kesahihan.

Nah, dalam konteks unas, ternyata ada siswa pintar tapi tidak lulus. Sebaliknya, siswa ndablek malah meraih sukses. Itu berarti reliabilitas dan validitas soal unas sangat layak dipertanyakan. Seharusnya, jika soal-soal ujian memang valid dan reliabel, kecil sekali kemungkinannya hasil unas memantulkan bias-bias mengagetkan
semacam itu.

Read more!

TuneUp Utilities 2010 9.0.4100.18 Final English

Posted



TuneUp Utilities 2010 9.0.4100.18 Final English | 18.81 MB

TuneUp Utilities 2010 can quickly make your Windows operating system faster, easier to use, and more secure. And all operations performed on the operating system are completely safe, because all changes are monitored by TuneUp Rescue Center and can be undone at any time. All TuneUp Utilities modules can be accessed through a common interface that is divided into six categories. In addition, the main window also has three general buttons in a dark gray bar to the right at the top of the window. Pressing the first button starts the TuneUp Rescue Center module. The second button starts the TuneUp Update Wizard, which can be used to update TuneUp Utilities 2009 to the latest version over the Internet. The last button provides help and settings that you can use to customize the software package to meet your needs.

The new Start page
TuneUp Utilities 2010 welcomes you with a completely redesigned Start page, which tells you about the status of your computer. If problems or nonoptimal settings are found, you are only a mouse-click away from resolving them. The Start page also tells you when new tips for increasing computer performance are available and warns you if maintenance tasks are not being taken care of automatically. The Start page also shows you whether new automatic startup programs have been added to Windows since the last time you ran TuneUp Utilities. You can decide whether these programs that start up automatically are really necessary.

TuneUp Speed Optimizer
Which settings slow your computer down? Which unnecessary services or programs are running in the background? Is your Internet connection optimally configured? TuneUp Speed Optimizer knows the answers to all these questions. It examines your entire system for bottlenecks, superfluous background programs, and incorrect settings. Great: with just one click you can carry out most optimizations very quickly. In addition, TuneUp Speed Optimizer provides suggestions for speeding up your system.

TuneUp Shortcut Cleaner
Cleaning up your working environment is tedious: removing invalid shortcuts from the Start menu, the Desktop, and the Quick Launch bar is very time-consuming. TuneUp ShortCut Cleaner now does the work for you. It checks whether all shortcuts are valid and removes the orphaned ones with just a click of a button. At the same time, empty folders are removed from the Start menu. TuneUp ShortCut Cleaner also checks frequently used programs and cleans up the list of recently opened files.

Support for the Opera browser
After hard disk defragmentation, which we introduced in TuneUp Utilities 2009, the feature most requested by customers was support for the Opera browser. TuneUp Utilities 2010 now also includes full support for Opera. Via several special Opera settings, TuneUp System Control now allows you to change the number of Speed Dial entries, conveniently choose your default search engine, and reenable fast backward and forward navigation. Internet optimization lets you optimize Opera's performance for your Internet connection. Free up disk space lets you delete the Opera cache.

TuneUp Styler
Now you can also change the Vista logo animation which appears just before logon. You can download a whole series of great animations from the TuneUp website. Or, if you prefer, you can choose your own personal image to display while Vista starts up. With Vista, you can also add your own images to Vista's logon screen: With just a few mouse clicks you can create a truly personal logon experience.

TuneUp Uninstall Manager
Redesigned from the ground up, TuneUp Install Manager now runs much faster and has a new, even more intuitive interface so that it is even easier to uninstall unnecessary programs. Unnecessary programs often are forgotten because they were installed a long time ago and then not used. TuneUp Utilities 2009 shows you a list of programs not used for a long time so that you can target for uninstallation those applications that use valuable disk space and in certain circumstances even slow your system down.

TuneUp StartUp Manager
A smooth-running system results when there are no unnecessary autostart applications. The improved TuneUp Startup Manager organizes your programs into groups and provides clear explanations to make it easier for you to identify those programs that are not needed.New automatic startup programs are now highlighted so that you can disable unwanted entries more easily. System start tasks are now also listed in TuneUp StartUp Manager In Vista, in particular, scheduled tasks are used in place of autostart entries.

Free up disk space
The already rapid display of disk space to be freed up is now even faster on NTFS drives. And now it is so easy to delete even more unnecessary files, like the backup files for the first Windows Vista service pack and the Opera and Safari caches. The second "Free up disk space" module that helps you turn off Windows functions that use excessive disk space has also been enhanced. The Windows Search index can now be disabled and deleted with a single click. This makes particular sense if you are already using a different search engine. In addition, TuneUp Disk Space Explorer now runs faster and no longer requires that an entire drive be analyzed. You can now specify that only those folders be analyzed that you are really interested in.

Lots more improvements
Along with the totally new features, there are a series of improvements that are not immediately visible. There are small improvements like Tooltips in the main window, a substantial increase in the number of problems that can be found byTuneUp Registry Cleaner, and better progress feedback from TuneUp Drive Defrag. But there are also big improvements "under the hood". Two good examples are a completelly reworked installation program and significant improvements in our update technology.

DOWNLOAD RAPIDSHARE

Read more!
English French German Japanese Korean Chinese Russian Spanish India Saudi Arabia Netherland Portugal Italian Philippines Ukraina Norwegia
Powered by Widget translator
Create a Meebo Chat Room