Tanaman Jagung Terancam Gagal Panen
PAMEKASAN - Ratusan hektare tanaman jagung di Dusun Rombesen, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan terancam gagal panen. Itu menyusul serangan ulat yang berlansung setiap harinya, mulai dari pagi hingga sore hari. Menurut Musappak, petani setempat, serangan hama itu sudah berlangsung beberapa minggu. Namun, kala itu gangguan hama belum begitu besar. Sebab, rerumputan masih banyak karena intensitas hujan masih tinggi. Sehingga, hama pun belum banyak seperti saat ini. Tetapi, dengan adanya perubahan cuaca, kini justru mulai diiringi dengan kehadiran banyaknya ulat di sawah petani. "Saya yakin, banyaknya ulat yang ada di tanaman jagung ini disebabkan dari perubahan cuaca," katanya. Dikatakan, serangan ulat tersebut sangat ganas. Sebab, tidak hanya memakan daun jagung. Tetapi, terkadang batang jagung juga dimakan ulat. Soleh, petani lainnya mengaku kesulitan obat pembasmi. Sehingga, hanya mengatasi dengan pengobatan tradisional dengan daun-daunan dan upacara adat pengusiran hama. "Ya mana bisa lengkap Pak obatnya, saya dari desa kok," cetusnya. Dia menceritakan, dirinya terpaksa bangun pagi-pagi hanya untuk memberantas ulat yang ada di daun jagung dengan cara langsung mematikannya. Sebab, jika sudah memasuki jam 08.00, ulat biasanya sudah tidak kelihatan lagi. Sementara itu, Kepala Disperta Pamekasan Isye Windarti berjanji akan secepatnya menangani keluhan warga. Pihaknya akan segera menyampaikan pada petugas POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman). "Secepatnya akan dicek ke lapangan berapa luas dan tingkat serangannya, serta bagaimana rekomendasi pengendaliannya," pungkasnya. (sav/zid/rd)
( Kamis, 1 Januari 2009 )
( Kamis, 1 Januari 2009 )
This entry was posted
at 19.29
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.
Posting Komentar